Selasa, 25 Desember 2018

Menilik Pasar Mobile Broadband di Indonesia

2G-and-3G-Switch-Off-Market

“Jika dicermati peluang pasar mobile broadband memang sangat besar, namun bukan berarti mudah untuk meraih pasar tersebut”

Sejak akhir 2006, para operator selular pengantong lisensi 3G mulai menggelar jaringan, dan memperkenalkan layanan mobile data. Melalui teknologi High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA), para pengguna data bergerak, bisa melakukan akses data dengan kecepatan dari 3,7 Mbps hingga 7,2 Mbps.

Koneksi internet melalui jaringan 3G HSDPA yang juga disebut mobile broadband internet, memang menjadi alternatif baru dalam penyediaan koneksi ke dunia maya. Para pengguna internet mendapatkan pilihan akses yang sesuai dengan kebutuhannya. Disadari atau tidak keberadaan mobile broadband ini juga menjadi salah satu stimulan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut sampai akhir 2007 pengguna Internet di Indonesia mencapai 25 juta dengan tingkat pertumbuhan diperkirakan sekitar 40%.

Di tahun 2012, jumlah pengguna Internet di Indonesia akan sama besarnya dengan jumlah pengguna Internet di Asia Tenggara. Jika tarif internet maupun telekomunikasi makin murah, maka potensi pertumbuhannya akan semakin tinggi, termasuk potensi pengguna yang mobile, dimana jumlahnya sebangun dengan penetrasi pengguna telepon selular yang di akhir 2007 telah mencapai lebih dari 100 juta.

Bogul cellular mencatat bahwa Di negara-negara yang lebih dulu memakai teknologi mobile broadband, terbukti akses internet tanpa kabel (menggunakan modem data card) sangat digemari. Survei Novatel Wireless di AS menunjukkan bahwa 48 persen eksekutif memilih data card 3G untuk mengakses internet menggunakan laptop. Cara ini dianggap mengurangi kerepotan berkoneksi dan mempercepat waktu kerja meski pada saat libur sekalipun.

Di Indonesia, target pasar pengguna teknologi ini adalah mereka pengguna telepon bergerak, yang memerlukan akses internet dimana saja dan kapan saja, dengan akses memadai (di atas 200 Kbps). Yang jelas, kebanyakan pengguna mobile broadband internet adalah para kalangan yang sudah mengenal layanan internet, apakah melalui dial up atau lainnya.

Para profesional sebagai target pasar utama {primary target). Mereka yang menggunakan internet tak sekadar sebagai bagian gaya hidup, tapi memang sudah menjadi kebutuhan primer. Karenanya, bagi kalangan ini, masalah kemudahan akses, fleksibilitas dan mobilitas menjadi faktor penting. Di luar pasar pekerja, kalangan remaja dan anak-anak sekolah (termasuk mahasiswa) adalah target pasar kedua (secondary target). Mereka yang membutuhkan internet untuk kepentingan mencari informasi.

Jika dicermati peluang pasar mobile broadband memang sangat besar, namun bukan berarti mudah untuk meraih pasar tersebut. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi kendala. Misalnya, faktor teknis. Apapun layanan data yang diberikan operator selular, bukanlah layanan yang benar - benar terpisah dari layanan suara operator selular. Sehingga kepadatan trafik di layanan suara juga akan berpengaruh pada stabilitas koneksi layanan data, utamanya terjadi pada stabilitas kecepatan koneksi.

Karena layanan ini adalah produk teknologi, acap kali juga konsumen terkena sindroma kompatibilitas antara modem dan sistem operasi komputer pengguna. Misalnya, pelanggan memiliki lebih dari satu komputer. Di komputer A modem berjalan normal, tapi ketika modem dipakai di komputer B, tak bisa untuk mengakses. Persoalan kecil ini bisa jadi besar, ketika operator tidak memiliki technical support yang memadai.

Hal lain adalah menyangkut jangkauan. Saat ini mobile broadband bekerja di jaringan 3G, padahal belum semua wilayah terjangkau oleh node B (BTS 3G). Masalah lain dalam melakukan penetrasi pasar adalah soal pricing. Ini bukan soal perhitungan pemakaian bandwidth. Tapi lebih pada penyediaan perangkat modemnya. Saat ini harga modem untuk 3G mobile broadband masih sekitar Rp 1 -2 juta. Nah, agar konsumen tidak terbebani harga modem, biasanya operator melakukan paket bundling modem dengan langganan minimal 1 tahun.

Saat ini, persaingan pasar di layanan mobile broadband, memang belum sepadat bila dibandingkan dengan persaingan di penjualan pulsa. Tapi ke depan operator cenderung untuk memacu pasar ini. Mengapa? Ini seiring dengan kebutuhan masyarakat mobile yang ingin selalu terhubung dan internet memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat, seperti halnya ponsel.

Sekarang tinggal operator mana yang paling luas cakupan 3G nya dan siap mengalokasikan kanal yang cukup besar untuk komunikasi data. Dialah yang bakal memimpin pasar mobile broadband.

http://meunicanggih.blogspot.com/2018/12/uji-performa-3g-dan-4g-telkomsel-di.html

Minggu, 23 Desember 2018

Teknologi RedTacton Human Area Networking, Transfer Data Via Kulit

redtacton

Ada banyak cara jika Anda ingin memindahkan data dari ponsel ke peranti lain atau sebaliknya. Pilihannya, bisa dengan menggunakan bluetooth, kabel data, atau infrared. Tetapi cara-cara sederhana seperti ini terkadang merepotkan. Misalnya, untuk transfer file MP3 via bluetooth saja, Anda harus mengaktifkan bluetoothnya dulu, belum lagi lamanya mengunduh. Jika dengan kabel data pun, Anda harus membongkar plug n play yang ada di ponsel dan komputer. Habis waktu deh.

Beruntung, NTT DoCoMo, provider asal Jepang ini meluncurkan produk terbaru yang diberi nama RedTacton. Yakni teknologi transmisi yang menggunakan medan magnet yang dikomunikasikan dengan tubuh manusia. Dengan perangkat teknologi ini, memudahkan kita dalam mengakses data hanya melalui sentuhan tangan saja.

Untuk bisa mengaktifkan RedTacton di kulit, maka kita mesti membeli alat yang dapat digunakan untuk mentransfer data melalui teknik sentuhan saja. Alat tersebut adalah FIRMO, yaitu sebuah kotak kecil yang dapat dimasukkan ke dalam kantong baju atau celana. Kartu yang bermuatan arus listrik lemah ini dialirkan ke seluruh badan dan bila pengguna menyentuh suatu alat yang kompatibel dengan FIRMO maka komunikasi antara alat tersebut dengan pengguna dapat berlangsung.

Komunikasi tubuh manusia dan medan magnet merupakan kunci utama dari akses sentuh melalui RedTacton. Sederhananya, kita cukup meletakkan tangan, transmisi akan segera membaca sehingga secara otomatis terjadi komunikasi data antara kita dan alat yang kita sentuh. Kapan produk ini akan mampir ke Indonesia? Masih harap bersabar. Di Tokyo, versi uji cobanya pun baru diperkenalkan ke konsumen April lalu berikut ini review yang berhasil di uji coba oleh bogul cellular

Cara Kerja Firmo RedTacton

Pastikan Anda dan peranti yang akan saling berkomunikasi telah memiliki Firmo. Yaitu sebuah kotak kecil yang dikenakan dalam saku celana atau baju, atau instal Firmo dalam pintu atau komputer di rumah. Kartu yang bermuatan arus listrik lemah ini dialirkan ke seluruh badan dan bila pengguna menyentuh suatu alat yang kompatibel dengan FIRMO maka komunikasi antara alat tersebut dengan pengguna dapat berlangsung.

Sentuhlah alat yang telah dilengkapi Firmo. Pemancar mengirim data , dengan menyebabkan fluktuasi di bidang listrik B yang sangat kecil di atas permukaan badan B manusia. Data diterima menggunakan photonic ST listrik bidang sensor itu bergabung electro-optik kristal dan lampu laser untuk mengetahui SE fluktuasi di bidang listrik yang sangat kecil.

Kecepatan Transfer data

Saat ini, kecepatan FIRMO untuk mentransfer data adat. sekitar 230 Kbps tetapi dalam waktu dekat, FIRMO akar mencapai kecepatan 10Mbps kbps. FIRMO sendiri merupakan pengembangan dari teknologi yang disebut RedTacton yaitu suatu teknologi yang membuat suatu jaringan digital antar manusia atau yang dikenal dengan Human Are Networks (HANs).

Selasa, 18 Desember 2018

Nelpon lama berjam jam? siapa takut

tarif nelpon

Survei Selular Award menunjukkan pengguna ponsel di Indonesia berlama-lama saat menelepon. Gara-gara promosi atau memang tarif makin terjangkau ?

Sejak operator selular berlomba-lomba menawarkan tarif murah, ada kebiasaan baru bagi Miftahul (23 th) menggunakan ponsel. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi terkemuka di Bogor ini mengaku lebih senang menelepon dibanding SMS. ’’Jatuhnya lebih murah, karena saya menggunakan kartu operator yang sama dengan teman. Sekali telepon bisa puluhan menit dan jatuhnya murah,” seperti dilaporkan oleh bogul selular

Pengalaman seperti Miftahul ini boleh jadi juga dirasakan oleh kebanyakan masyarakat pengguna ponsel. Kecenderungan ini terlihat dari hasil survei Selular Award 2008 yang diadakan Selular beberapa waktu lalu. Survei ini dilakukan oleh lembaga riset MARS dan melibatkan 2.362 responden pengguna ponsel di 7 kota besar Indonesia yakni Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Makasar, dan Balikpapan. Survei ini menggunakan desain penelitian deskriptif/quantitative research dengan cara mewancarai responden menggunakan kuesioner terstruktur. Teknik sam-pling-nya menggunakan metode stratified random sampling dengan margin error 2,3%. Desain pertanyaan yang diajukan adalah berapa lama rata-rata responden melakukan sambungan telepon.

Hasilnya, ternyata cukup mengejutkan. Presentase terbanyak orang melakukan telepon adalah lebih dari 10 menit yakni 23% atau 543 orang yang menjawab. Selebihnya tersebar hampir merata di kisaran 1 -2 menit, 2-3 menit, 3-5 menit, dan 5-10 menit. Sedangkan yang menelepon kurang dari satu menit, hanya 100 responden atau 4,23% saja, (lihat grafis 1). Profil pelanggan yang menelepon tiap operator terlihat durasi meneleponnya (lihat tabel 1).

durasi menelpon

Dari hasil itu, bila rentang   waktu menelepon >10 menit dibatasi sampai dengan 30 menit, maka rata-rata menelepon orang Indonesia adalah 7,4 menit. Sementara bila dipakai rentang sampai satu jam, maka rata-rata meneleponnya berubah menjadi 11 menit.

Nah, dengan kenyataan seperti ini, tentu wajar bila makin banyak Miftahul lain yang gemar menelepon. Siapa takut menelepon lama, kalau harganya juga relatif terjangkau?

Minggu, 09 Desember 2018

Review Ponsel Nokia 5000 Si Tipis Manis Nan Minimalis

nokia5000

Sekilas bentuk dan desainnya mengingatkan kita pada Nokia 5310 Xpress Music, namun ponsel ini tak punya embel-embel apapun

Nokia cukup cerdik melihat peluang pada konsumen ponsel di negara berkembang, khususnya Indonesia. Dari riset Nokia, konsumen Indonesia saat ini terlihat bergeser ke pengguna yang suka menggantikan ponselnya dengan ponsel keluaran baru (replacement buyers). Untuk itulah Nokia 5000 dihadirkan dengan desain yang tipis dan minimalis. Bekal fitur terbilang komplet, tapi harga yang ditawarkan relatif terjangkau. Tentunya berbeda dengan Nokia 5310 Xpress Music yang fokus pada fitur musik.

Mulai dari fitur messaging yang semakin berwarna berkat Nokia

Xpress Messaging, kamera 1,3 megapixel, music player dan radio FM yang mampu merekam siaran hingga keleluasaan berselancar di internet dapat diperoleh dalam satu ponsel ini. Menonton hasil rekaman video, jepretan foto dan menu-menu yang terpampang cukup nyaman di mata berkat dukungan teknologi yang menyertai. Berikut keseluruhan pengujian yang dilakukan SELULAR

DESAIN

Balutan warna pada badan ponsel dipenuhi dengan warna putih bersih dengan sentuhan kental ungu elektrik. Dimensinya pas dan menyatu dalam genggaman tangan. Pas dengan ukurannya sebesar 106 x 46 x12 mm.

  • Pengujian: Keergonomisan ponsel saat dipegang dan digunakan.
  • Catatan : Tak ada masalah dengan ukuran keypad, hanya saja materialnya agak sedikit mengganggu saat ditekan. LAYAR

Keleluasaan menatap menu fitur pada bentangan layar sebesar 2 inchi berkat dukungan teknologi layar TFT. Teks yang termuat saat membaca pesan masuk mampu mencapai 10 baris dengan jenis font normal. Dengan resolusi sebesar 240 x 320 pixel, pandangan di layar cukup jelas dan jernih.

Pengujian : Visual layar dalam keadaan standby maupun masuk kedalam menu-menu.

AUDIO

Meskipun berukuran tipis, namun kemampuan audio saat mengaktifkan menu music player jangan dianggap enteng. Meski fasilitas pendukung tidak terlalu lengkap, namun fitur standar seperti playlist, loop, shuffle dan mute audio tersedia.

  • Pengujian : Memainkan lagu American Idiot dengan loudspeaker pada volume maksimal.
  • Catatan : Sayangnya tidak ada tombol shortcut volume pada badan ponsel
  • Catatan : Themes dapat disesuaikan dengan warna sentuhan cover. Semisal ponsel berwarna ungu, pilihan themes menyesuaikan.

KAMERA

Sebagai ponsel pengganti dengan harga yang terjangkau, bekal kamera sebesar 1,3 megapixel rasanya cukup mumpuni.

Resolusi dan kualitas jepretan dapat disesuaikan dengan keinginan. Maksimal resolusi mencapai 1280 x 1024 pixel. Sedangkan fasilitas video recorder mampu merekam gambar dengan durasi yang diinginkan.

  • Pengujian : Mengambil foto suasana malam dengan kualitas tertinggi dan resolusi maksimal.
  • Catatan : Fasilitas pendukung masih standar, tidak ada flash dan white balance.

INTERNET

Berhubungan dengan dunia maya bisa menggunakan ponsel berdesain minimalis ini karena telah tersedia fitur Web bersetting otomatis. Browser yang sudah tertanam ialah Opera Mini. Ketika diuji, kecepatannya lumayan cepat tergantung sinyal GPRS yang mampu ditangkap.

  • Pengujian : Gunakan fasilitas bookmarks jika ingin cepat kembali ke halaman yang dituju dan tentunya hemat waktu.
  • Catatan : Jangan lupa mengganti setting operator kartu jika berganti

BATERAI

Kemampuan baterai menjadi sebuah faktor yang patut diperhatikan dari sebuah ponsel. Baterai jenis Lithium Ion melengkapi kekuatan ponsel. Seperti ponsel keluaran Nokia lainnya, baterai terletak di belakang menutupi kartu SIM.

  • Pengujian : Daya tahan baterai saat memainkan games selama kurang lebih 60 menit.
  • Catatan : Bobot fisik baterai diuji beratnya yaitu 16 gram.

MESSAGING

Fitur yang tersedia di dalam menu messaging terdiri dari teks, email, audio dan flash message. Untuk mengirimkan satu kali pesan teks, tersedia 1 000 karakter. Flash message bisa digunakan untuk berkirim pesan singkat sembari menyertakan emoticon.

  • Pengujian : Mengirim flash message ke ponsel lain dan memantau besaran kapasitas yang tersisa pada phone memory.
  • Catatan : Tidak bisa menggunakan email messaging, bisa jadi dikarenakan ponsel ini masih bertipe prototype

Penilaian Akhir

Secara umum, kinerja ponsel Nokia 5000 serta fitur-fitur yang melengkapi dapat berjalan dengan baik. Sayangnya konsumen tidak akan dimanjakan dengan ruang penyimpanan yang luas karena tak ada memori eksternal dan memori internal yang tak cukup muat menampung banyak lagu dan foto.

Rabu, 05 Desember 2018

Cara Memperbaiki Nokia N73 Yang Sering Restart Sendiri


Saya seorang teknisi ponsel. Dalam praktek saya sering menemukan masalah ponsel yang restart. Memang kadang kadang masalahnya bisa diatasi dengan melakukan flashing.

Tapi banyak juga yang tidak bisa terselesaikan. Seperti sekarang ini, saya menemukan N73 yang suka restart sendiri. Bagaimana solusinya? Terima kasih

Jawab

Memang banyak kerusakan ponsel pada generasi BB-5 yang memiliki ciri yaitu sering restart. Kerusakan ini bisa diakibatkan

karena software maupun karena hardware. Salah satu penyebab dari kerusakan hardware adalah masalah tegangan kerja CPU yang tidak normal.

Bisa dilihat, bahwa pada ponsel N73 terdapat 2 buah CPU utama, RAP serta OMAP. Pada banyak kasus, tegangan kerja OMAP (Vcore_a) yang dihasilkan dari sebuah regulator N6515 kurang dari yang semestinya yaitu 1,35 Volt. Hal ini menyebabkan CPU OMAP tidak bisa bekerja dengan semestinya. Yang kita bisa rasakan adalah ponsel sering restart.

Posisi 1C

Posisi 1C

Ada beberapa solusi yang tersedia, salah satunya dengan cara menngganti regulator N6515. namun regulator ini relatif jarang didapat. Untuk mengatasinya, kita bisa mengakali dengan menghubungkan Vcore_q sumber tegangan lain yang memiliki level tegangan yang hampir sama. Kali ini kita memilih Vcore yang dihasilkan oleh IC betty.

IC bety

Foto posisi IC

Dengan menghubungkan C7549 (Vcore keluaran dari Betty) dengan C7565 (tegangan Vcore_a) maka kerusakan ponsel N73 restart yang disebabkan oleh turunnya tegangan kerja OMAP dapat diselesaikan.